Rabu, 13 Februari 2013

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang dikehendaki.

A. KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN
Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik terpusat pada yang akan dipelajari.
Siasat membuka pelajaran bertujuan pokok menyiapkan mental anak didik agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan menimbulkan minat serta pemusatan perhatian anak didik pada yang akan dibicarakan dalam kegiatan interaksi edukatif.
Membuka pelajaran dilakukan dengan Set Induction, yakni usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan interaksi edukatif untuk menciptakan prakondisi bagi anak didik agar mental maupun perhatiannya terpusat pada bahan yang akan dipelajarri sehingga memberi efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental yang akan dipelajarinya.
Contoh Set Induction pada pengenalan konsep baru :
Guru : “Nah anak-anak! Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari suatu pokok bahasan baru,yakni tentang Bangun Datar. Tetapi, sebelum kita pelajari lebih lanjut topic itu, cobalah perhatikan dahulu kedepan. Gambar apakah yang ibu pegang ini? Ya, kamu Indra!” dan seterusnya.
Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
a.       Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi
Untuk menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan mengubah gaya mengajar guru. Seperti: guru biasa berdiri didepan diubah menjadi dibelakang, suara yang biasa keras diubah menjadi suara yang pelan dan bercerita. Juga penggunaan alat bantu/ media pengajaran, dan variasi pola guru dengan anak didik. Contoh : guru biasa melaksanakan proses interaksi edukatif dalam kelompok besar/kelas, diubah dalam bentuk kelompok kecil/individual dan sebagainya.
b. Memberi acuan dan membuat kaitan
membuat kaitan atau hubungan diantara materi-materi sebaiknya disesuakan dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Lain halnya dengan memberi acuan, dapat diusahakan melalui berbagai usaha seperti mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan mengingat masalah pokok yang akan dibahas dan mengajukan pertanyaan-partanyaan.
B. KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN
Menutup pelajaran (Closure), kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mengakhiri pelajaran atau mengakhiri kegiatan interaksi edukatif. Usaha menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari anak didik, mengetahui tingkat pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan guru dalam proses interaksi edukasi.
Usaha guru mengakhiri kegiatan interaksi edukatif :
  1. Merangkum/membuat garis-garis besar  persoalan yang baru dibahas
  2. Mengkonsolidasikan perhatian anak didik pada hal-hal pokok oleh pembelajaran yang bersangkutan
  3. Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga merupakan suatu kebutuhan yang beerarti dalam memahami materi yang baru dipelajari.
  4. Memberi ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan serta dipelajari kembali dirumah.
Komponen Menutup Pelajaran

a. Review ( Melihat / meninjau kembali )
Untuk menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting, atau kunci bahan pelajaran yang diberikan. Hal ini dapat dilakukan setiap saat selesai memberikan satu konsep ataupun pada akhir pelajaran.
Caranya, dengan bertanya, membahas bagian-bagian dan suatu topic, meminta mengungkapkan kembali bahan pelajaran yang baru didiskusikan,membuat rangkuman bahan pelajaran lebih baik dilaksanakan secara tertulis daripada secara lisan.
b. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan :
1.      Meminta anak didik mendemonstrasikan ketrampilan yang barru saja dipelajari
2.      Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru pada situasi yang berbeda
3.      Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri
4.      Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif maupun subjektif

C. TUJUAN PENGGUNAAN DALAM KELAS
  1. Mendorong anak didik agar siap menghadapi tugas yang segera akan diterima, dengan cara menarik perhatian anak didik dan menimbulkan motvasi anak didik
  2. Menunjukkan pada anak didik batas-batas tugasnya dan tetap terus mengerjakan tugasnya bila diperlukan
  3. Menyarankan anak didik agar dapat menggunakan pendekatan dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran
  4. Menunjukkan pada anak didik hubungan anatara aspek-aspek dalam topic yang sedang dipelajari
  5. Menghasilkan pengetahuan sehingga anak didik mengetahui hubungan antara yang telah diketahui atau dialami, dengan yang dipelajari.
  6. Pengetahuan anak didik tentang fakta-fakta yang penting, keterampilan dan atau konsep dalam suatu episode penjelasan menjadi lebih kuat
  7. Anak didik mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran yang sedang berlangsung.
D. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
1.      Kebermaknaan
Dalam menarik perhatian atau memperoleh motivasi anak didik, guna dapat memilih cara atau alat yang bermanfaat bagi anak didik dan yang memiliki relevansi dengan bahan pelajaran dan tujuan pengajaran
2.      Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas yang dilakukan guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali bagian-bagian pelajaran sebaiknya merupakan suatu kebulatan yang utuh. Hal ini untuk memperoleh minat anak didik yang relevan dan semuanya berkesinambungan dan berkaitan antara satu bagian dengan bagian yang lain dengan pengetahuan anak didik sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

            Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
            Aqib, Zainal. 2003. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia.

Minggu, 10 Februari 2013

●● PUISI RINDU BUAT AYAH ●●


Ijinkan aku,.... ayah
Aku akan datang ayah
Bukan hendak menggugat kepergianmu

Ingin ku katakan
Kepergianmu adalah kesedihan
Dalam hatiku
Untuk mewujudkan syukur dan
Sabar

Aku akan kembali ke pangkuanmu Ayah
Lewat lantunan puisi
Yang menyaksikan daun-daun yang
Berguguran tanpa batang

Ayah…,Aku merindukanmu

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu

Aku datang kepadamu, ayah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu

Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama

Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu

Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala ketangguhan dan kesabaranmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

BISAKAH IBU... ?


 
Ibu, aq kesepian..
Aq mrasa tiada brkawan dg siapa2..
Malam2 ku smakin mnghanyutkan saat bermandikan kgelapan embun malam..
Bahkan aq selalu terjaga ibu, selalu tk sabar menanti hari esok berharap melihat keramaian lg walaupn semua semu di mata ini..
Bisakah aq dengar ceritamu ibu ?, agar menepis semua sepi ini ?

Ibu aku lelah..
Aq rasa semua sudah aq lakukan utk mnjdi orang yg lbih baik.
Di pandang sbelah mata, di fitnah bahkan di caci..
Aq mencoba diam dg sgala ksabaran yg aq punya,
Berdiri lg dgn sdikit semangat yg ntah smpai kpan bisa brtahan.
Tp apakah hidup memang sekejam ini ibu ?
Bisakah aku menangis dan duduk d sebelahmu ?

Ibu aq rindu keutuhan keluarga..
Semua brakhir saat aq blum tau apa2, bahkan aq tdk bisa mlihat tangismu kpd ku saat itu..
Prpisahan itu membuat hidup ini haus akan kasih sayang,
Aq kehilangan arah ibu, aq mncoba melakukan apapn utk melupakan kenangan memilukan itu walaupn hanya satu malam..
Bisakah aq spt mu ibu ?, yg selalu tegar menghadapi gelombang kehidupan yg kian mengganas ?,
Yg selalu bersabar meski hanya tinggal kau sendiri yg mmbimbing kami ?

Ibu aq mrasa tk adil,
Aq merasa sudah brbuat melebihi kemampuanku demi ssorang yg ku sayang tp apakh dia tdk melihat keletihan ini ibu ?
Aq merasa selalu d abaikan, aq cuma bsa brharap bisa sdikit d dengar wlaupn it sbatas brteman..
Aq mncintainya ibu, aq sakit menahan smua rasa ini..
Apakah aq harus mencari orang yg cintanya sama seperti mu ?
Bisakah aq memelukmu ibu ?, mrasakan lg hangat cinta yg sudah lama tak ku rasa ?

Aq bukan ingin mengeluh ibu, aq hanya ingin brcerita brharap hati ini sedikit menjadi lebih tenang utk esok, krn tk ada satu pn yg mau mndengar ceritaku di sini..
Aq tk ingin menangis krn aq laki2, dn aq pun tk ingin trlihat lemah d mata adik2 ku..

Ibu aq tau kau selalu memikirkan aku di sana,
Dan aq pun tau kau selalu mendoakn ku sebelum kau terlelap di tidurmu..

Ibu, kau seperti lentera di hidup ini..
Bisakah aku mencium keningmu ibu ?
Aku mencintaimu..

Sabtu, 09 Februari 2013

MENGEVALUASI DIRI SENDIRI


Sebenarnya, tidak ada yang tahu apakah kita ini riya atau bukan. Bagaimana bisa tahu? Hal itu tersimpan dalam hati. Juga sombong, tidak ada yang tahu. Hal-hal yang terlihat di luar, itu hanya kulit. Masalah ini tersimpan di hati. Sepanjang sejarah, belum ada yang pernah bisa membaca hati manusia--kecuali dalam cerita fiksi.

Nah, saya tidak akan membahas hal ini rumit-rumit. Dan bukan urusan saya hati orang lain. Itu urusan masing-masing. Tulisan ini simply tentang bagaimana membuat hati diri sendiri tenang. Kalian tahu, saya membaca beberapa nasehat, ada teladan, buat orang2 yang terus berusaha lebih baik, setiap hari dia cemas tentang: apakah dirinya ini riya atau bukan; apakah dirinya ini sombong atau bukan; ada kepentingan, ada maksud lain; tidak ihklas dan sebagainya. Dan pertanyaan paling berat: apakah Tuhan ridho atau tidak; jangan2 Tuhan murka.

Selalu dilingkupi kecemasan saat mengevaluasi diri sendiri. Dan ini jadi rumit--dalam kasus tertentu; karena lah, bagaimana pula dia bisa segera dapat kepastian apakah Tuhan ridho atau sebaliknya murka? Karena murka Tuhan kadang tidak berasosiasi atas kehidupan dunia; bukankah banyak orang2 durhaka yang tetap hidup mewah; dan sebaliknya, banyak orang2 yg taat, benar2 diridhai Tuhan, hidupnya penuh ujian kasih sayang.

Tapi tetap saja harus ada jawaban atas pertanyaan2 tersebut. Karena kita manusia, butuh penjelasan. Setidaknya itu akan membantu membuat tetap tenang, tetap yakin, dan terus berbuat baik.

Jadi, bagaimana kita tahu apakah diri sendiri ini riya atau bukan?

Ada tiga kuncinya:
1. Apakah kita terus melakukan perbuatan baik di waktu susah (apalagi di waktu lapang).
2. Apakah kita terus melakukan perbuatan baik di saat sepi (apalagi saat ramai)
3. Apakah kita terus melakukan perbuatan baik kepada orang2 yang benci kepada kita (apalagi yang suka kpd kita).

Tiga hal ini setidaknya efektif menjawab pertanyaan tersebut. Dipikirkan diri sendiri dengan jujur. Direnungkan saat tiba momen2 mengevaluasi diri sendiri. Orang2 yang riya, orang2 yg munafik, dusta, biasanya gagal menjawab tiga pertanyaan tersebut. Tapi jangan cemas, dengan terus berlatih, boleh jadi, besok lusa, kita bisa naik kelas.

MASIH PATUTKAH KITA BERLAKU SOMBONG

Allahu Akbar.., Sungguh Maha Besar Allah, Melihat ciptaan-Nya saja kita tidak mampu apalagi melihat Sang Maha Pencipta, Allah -subhanahu wa ta'ala-,

Wahai saudaraku, renungkanlah tulisan di bawah ini semoga kita terhindar dari perbuatan Sombong dan membanggakan diri. Sesungguhnya kita Sangat Kecil di Mata ALLAH -subhanahu wa ta'ala-.

Mari kita lihat dan renungkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi dengan ciptaan-ciptaan Allah lainnya, diantara beberapa bagian di jagat raya ini.

Gambar pertama, menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil, yaitu : Venus, Mars, Mercury,dan Pluto. Lihat selengkapnya disini:



Lalu kita lihat gambar selanjutnya, gambar bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, bisa kamu lihat disini:



Selanjutnya adalah gambar bumi apabaila dibandingkan dengan matahari, silakan lihat disini:




Next, Apabila dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat sangat kecil, apalagi Bumi.



Sampai sini… berikuBt ini adalah gambar perbandingan ukuran beberapa ciptaan-ciptaan Allah di jagat raya (yang dikenali oleh manusia saja, belum semuanya)



Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi tempat dimana kita berpijak, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu Antares yang merupakan bintang ke-15 yang paling terang di angkasa.

Sebenarnya masih banyak yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit huble tercanggihpun belum bisa memotretnya. adakah kita sempat berpikir…

Siapakah kita…?
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH Sanga Pencipta?

Apakah tujuan hidup kita…?

Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?

Bumi saja yang menurut kita besarnya hanya setitik, gimana dengan kita yang jadi penghuninya???

Tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Allah, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Allah -azza wa jalla-.