Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang dikehendaki.
A. KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN
Keterampilan
membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan
menimbulkan perhatian anak didik terpusat pada yang akan dipelajari.
Siasat
membuka pelajaran bertujuan pokok menyiapkan mental anak didik agar
siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan
menimbulkan minat serta pemusatan perhatian anak didik pada yang akan
dibicarakan dalam kegiatan interaksi edukatif.
Membuka pelajaran dilakukan dengan Set Induction, yakni
usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan interaksi
edukatif untuk menciptakan prakondisi bagi anak didik agar mental maupun
perhatiannya terpusat pada bahan yang akan dipelajarri sehingga memberi
efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Dengan kata lain, kegiatan
yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental yang akan
dipelajarinya.
Contoh Set Induction pada pengenalan konsep baru :
Guru
: “Nah anak-anak! Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari suatu
pokok bahasan baru,yakni tentang Bangun Datar. Tetapi, sebelum kita
pelajari lebih lanjut topic itu, cobalah perhatikan dahulu kedepan.
Gambar apakah yang ibu pegang ini? Ya, kamu Indra!” dan seterusnya.
Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi
Untuk
menarik perhatian anak didik dapat dilakukan dengan mengubah gaya
mengajar guru. Seperti: guru biasa berdiri didepan diubah menjadi
dibelakang, suara yang biasa keras diubah menjadi suara yang pelan dan
bercerita. Juga penggunaan alat bantu/ media pengajaran, dan variasi
pola guru dengan anak didik. Contoh : guru biasa melaksanakan proses
interaksi edukatif dalam kelompok besar/kelas, diubah dalam bentuk
kelompok kecil/individual dan sebagainya.
b. Memberi acuan dan membuat kaitan
membuat
kaitan atau hubungan diantara materi-materi sebaiknya disesuakan dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Lain halnya
dengan memberi acuan, dapat diusahakan melalui berbagai usaha seperti
mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah
yang akan dilakukan mengingat masalah pokok yang akan dibahas dan
mengajukan pertanyaan-partanyaan.
B. KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN
Menutup pelajaran (Closure),
kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mengakhiri pelajaran atau
mengakhiri kegiatan interaksi edukatif. Usaha menutup pelajaran
dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari anak didik, mengetahui tingkat pencapaian anak didik dan
tingkat keberhasilan guru dalam proses interaksi edukasi.
Usaha guru mengakhiri kegiatan interaksi edukatif :
- Merangkum/membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas
- Mengkonsolidasikan perhatian anak didik pada hal-hal pokok oleh pembelajaran yang bersangkutan
- Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga merupakan suatu kebutuhan yang beerarti dalam memahami materi yang baru dipelajari.
- Memberi ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan serta dipelajari kembali dirumah.
Komponen Menutup Pelajaran
a. Review ( Melihat / meninjau kembali )
Untuk
menutup pelajaran guru sebaiknya mengulangi kembali hal-hal yang
dianggap penting, atau kunci bahan pelajaran yang diberikan. Hal ini
dapat dilakukan setiap saat selesai memberikan satu konsep ataupun pada
akhir pelajaran.
Caranya,
dengan bertanya, membahas bagian-bagian dan suatu topic, meminta
mengungkapkan kembali bahan pelajaran yang baru didiskusikan,membuat
rangkuman bahan pelajaran lebih baik dilaksanakan secara tertulis
daripada secara lisan.
b. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan :
1. Meminta anak didik mendemonstrasikan ketrampilan yang barru saja dipelajari
2. Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru pada situasi yang berbeda
3. Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri
4. Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif maupun subjektif
C. TUJUAN PENGGUNAAN DALAM KELAS
- Mendorong anak didik agar siap menghadapi tugas yang segera akan diterima, dengan cara menarik perhatian anak didik dan menimbulkan motvasi anak didik
- Menunjukkan pada anak didik batas-batas tugasnya dan tetap terus mengerjakan tugasnya bila diperlukan
- Menyarankan anak didik agar dapat menggunakan pendekatan dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran
- Menunjukkan pada anak didik hubungan anatara aspek-aspek dalam topic yang sedang dipelajari
- Menghasilkan pengetahuan sehingga anak didik mengetahui hubungan antara yang telah diketahui atau dialami, dengan yang dipelajari.
- Pengetahuan anak didik tentang fakta-fakta yang penting, keterampilan dan atau konsep dalam suatu episode penjelasan menjadi lebih kuat
- Anak didik mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran yang sedang berlangsung.
D. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
1. Kebermaknaan
Dalam
menarik perhatian atau memperoleh motivasi anak didik, guna dapat
memilih cara atau alat yang bermanfaat bagi anak didik dan yang memiliki
relevansi dengan bahan pelajaran dan tujuan pengajaran
2. Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas
yang dilakukan guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali
bagian-bagian pelajaran sebaiknya merupakan suatu kebulatan yang utuh.
Hal ini untuk memperoleh minat anak didik yang relevan dan semuanya
berkesinambungan dan berkaitan antara satu bagian dengan bagian yang
lain dengan pengetahuan anak didik sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2003. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia.